Crab Mentality: Si Paling Iri Sama Kesuksesan Orang Lain
Pengembangan Diri | 31 Aug 2023 | By Dreamtalent Blog Writer
Crab Mentality: Si Paling Iri Sama Kesuksesan Orang Lain

Summary: Crab mentality adalah salah satu perilaku buruk yang harus kamu hindari karena tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan orang di sekitarmu.

 

Expectations: Setelah membaca artikel ini, kamu akan paham dengan definisi, penyebab, dampak, serta bagaimana cara untuk menghindari crab mentality.

 

Pernahkah kamu merasa iri dengan hasil pencapaian orang lain? Sebenarnya hal itu merupakan hal yang wajar. Namun, jika kamu sampai merasa nggak rela dan nggak terima jika ada orang yang lebih sukses darimu atau bahkan melakukan berbagai cara supaya orang di sekitarmu memiliki nasib yang sama denganmu, Wah, itu sih udah nggak wajar banget!

Kalau kamu pernah melihat fenomena tersebut atau mungkin merasakan hal seperti itu, bisa jadi kamu memiliki crab mentality atau dalam bahasa Indonesia berarti mentalitas kepiting. Lalu, apa sih yang dimaksud dengan crab mentality?

 

Apa Itu Crab Mentality?

 

Apa Itu Crab Mentality?

 

Crab mentality merupakan sebuah pola perilaku di mana seseorang mencoba untuk menjatuhkan orang lain yang menunjukkan pencapaian yang lebih baik daripada dirinya. 

 

Coba perhatikan sekumpulan kepiting yang berada di dalam ember. Apa yang mereka lakukan? Setiap kepiting tersebut pasti akan mencoba saling menarik kembali kepiting-kepiting lainnya yang mencoba untuk keluar dari ember. Dalam dunia psikologi, fenomena ini juga biasa disebut dengan ‘the crabs in a bucket’ atau ‘the pull-down syndrome’.

 

Hal tersebut merupakan analogi dari bagaimana perilaku seseorang yang egois dan merasa iri hati dengan pencapaian atau kesuksesan orang lain. Bahkan, orang yang memiliki mentalitas kepiting tersebut tidak segan untuk menjatuhkan orang lain supaya mereka tetap berada di tingkat yang setara.

 

“If I can't have it, neither can you!”

 

Salah satu contoh mentalitas kepiting adalah ketika seseorang menyebarkan suatu rumor palsu di tempat kerjanya tentang rekan kerja yang akan naik jabatan, meskipun sebenarnya orang tersebut nggak mendapatkan keuntungan dari penyebaran rumor tersebut.

 

Apa Penyebab Crab Mentality?

Biasanya orang yang memiliki crab mentality itu disebabkan oleh keinginan untuk merasa lebih baik akan diri sendiri. Sayangnya, motivasi tersebut digunakan dengan cara yang salah. Bukannya memperbaiki diri, tetapi orang tersebut malah merendahkan pencapaian orang lain untuk membuat diri mereka terasa lebih baik.

 

Kenapa Crab Mentality Berbahaya?

 

Kenapa Crab Mentality Berbahaya? Apa saja dampak crab mentality untukmu?

 

Crab mentality tidak hanya mempengaruhi orang yang merasakannya saja, tetapi juga dapat merugikan orang-orang di sekitarnya. Berikut ini beberapa dampak dari crab mentality.

 

Memperlambat Proses Pengembangan Diri

Crab mentality atau mentalitas kepiting dapat merusak produktivitas kamu karena kamu terlalu fokus memikirkan pencapaian orang lain. Bukannya menggunakan waktumu untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat, hal tersebut akan membuang waktumu sia-sia sehingga menghambat proses pengembangan dirimu

 

Kemudian, crab mentality juga bisa menghalangi kemampuan individu dalam kelompok untuk bekerja sama, dan menghalangi kemampuan kelompok yang berbeda untuk berkolaborasi satu sama lain.

 

Menyimpan Emosi Negatif

Crab mentality bisa memperkuat emosi negatif yang tak ada habisnya, seperti tidak mau kalah, keserakahan, dan rasa iri hati atas apa yang dilakukan orang lain. Padahal dimanapun pasti ada aja orang yang pencapaiannya lebih tinggi dari yang kita miliki. Jadi, crab mentality ini sangat menguras emosi!

 

Merugikan Orang Sekitar

Mentalitas kepiting dapat menyebabkan seseorang berani melakukan segala cara agar orang sekitarnya tidak berkembang atau berada pada level yang sama dengannya. Misalnya, melakukan cara licik untuk menjatuhkan performa kerja teman kantor dengan cara menghilangkan data penting perusahaan yang Tentunya, hal tersebut tidak hanya akan merugikan diri sendiri saja, tetapi juga orang sekitarmu. Melakukan tindakan seperti itu akan membuat orang sekitar menjadi tidak nyaman dan menjauh sehingga kamu akan merasa terasingkan.

 

Bagaimana Cara Mengatasi Crab Mentality?

 

Bagaimana Cara Mengatasi Crab Mentality?

 

Daripada memikirkan pencapaian hidup orang lain yang tidak ada habisnya, lebih baik gunakan waktumu untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Kamu bisa mencoba beberapa tips berikut ini untuk mengatasi crab mentality supaya kamu bisa fokus pada diri sendiri.

 

Tentukan Tujuan Hidup

 

Temukan visi masa depan yang ingin kamu raih. Pikirkan apa yang menurutmu penting, apa yang kamu suka, dan apa yang ingin kamu lakukan. Setelah itu, tetapkan goals jangka pendek dan jangka panjang yang sejalan dan mendorongmu untuk mencapai visi tersebut. 

 

Visualisasikan goals  tersebut dengan menulisnya dan memajangnya di tempat yang bisa sering kamu lihat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kamu mengingatnya dan meninjau kembali goals yang udah kamu bikin sebelumnya.

 

Belajar Menerima Kesalahan

Belajarlah untuk menerima kesalahan dan kegagalan yang kamu hadapi. Kesalahan dan kegagalan itu merupakan hal yang normal. Hal yang perlu kamu lakukan adalah bangkit dan mencobanya kembali. Jangan sampai kamu menyerah dan “kembali” ke dasar ember kepiting itu lagi.

 

Cari Lingkungan Yang Positif dan Suportif

Kamu bisa bertemu dengan orang baru dengan bergabung ke komunitas yang sesuai dengan minatmu. Dengan bergabung ke dalam komunitas, kamu bisa mendapatkan relasi dan ilmu. Tentunya, hal tersebut baik untuk kesehatan mental dan fisikmu berkat interaksi positif yang terjalin dengan anggota komunitas tersebut.

 

Kenali Diri Sendiri

Mengenali diri sendiri memang bukanlah suatu hal yang mudah. Tapi, bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan mengenali diri sendiri akan membantumu menjalani hidup dengan lebih bahagia dan terarah.

 

Yuk, kunjungi Dreamtalent dan ikuti tes kepribadiannya! Tes kepribadian tersebut akan membantumu lebih mengenal diri sendiri, seperti karakter, kepribadian, dan minat secara akurat.