Jaga Motivasi Selama Work From Home!
Tempat Kerja | 26 Oct 2020 | By Guest Author
Jaga Motivasi Selama Work From Home!

Ditulis oleh Alika Atyanta.

Bagaimana rasanya ketika rumah yang biasa kamu jadikan tempat beristirahat berubah menjadi tempat bekerja? Apakah kamu lebih semangat untuk bekerja atau lebih semangat untuk… beristirahat?  Work From Home (WFH) bisa menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan juga menantang. Menyenangkan karena kamu bisa memilih spot favorit sesukamu agar lebih semangat bekerja. Juga menjadi sesuatu yang menantang karena banyak hal yang bisa membuatmu kurang fokus dan malah menurunkan motivasi produktivitas pekerjaanmu.

Jadi, bagaimana caranya agar motivasi kerja tetap terjaga selama work from home? Kok, sepertinya motivasi itu bisa naik turun sesuai situasi, ya? Sebelumnya yuk baca sedikit tentang apa itu motivasi!

Apa itu Motivasi?

Motivasi adalah dorongan atau keinginan seseorang untuk memikirkan, merasakan, dan melakukan sesuatu demi mencapai tujuan tertentu (King, 2014). Jadi, ketika kamu termotivasi, kamu akan tergerak melakukan dan menyelesaikan sesuatu. Ketika kamu tidak termotivasi, kamu akan melakukan hal-hal tanpa tujuan dan cenderung bermalas-malasan.

Apa yang Dapat Mempengaruhi Motivasi?

Kamu bisa paham hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi dari jenis-jenis motivasi itu sendiri. Ada dua jenis motivasi, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi intrinsik dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan diri kamu sendiri baik secara fisik maupun psikologis. Contoh kebutuhan fisik kamu sebagai manusia adalah makan, minum, dan tidur. Sedangkan kebutuhan psikologis antara lain adalah bersosialisasi atau merasa aman, bahagia, dan tenang.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kamu. Contohnya, kamu tergerak untuk menyelesaikan pekerjaan karena ingin segera memiliki waktu bersantai menonton film baru. Contoh lainnya adalah kamu terdorong untuk cepat menyelesaikan pekerjaan kantor sebelum waktu makan siang agar mendapat pujian dari teman-teman.

Kedua jenis motivasi ini pasti akan berkaitan dan saling mempengaruhi karena kamu hidup di sebuah lingkungan dan kamu akan selalu berinteraksi dengannya. Jadi, untuk bisa tetap semangat selama WFH, kamu tentu butuh keduanya! Kita harus bisa mengenali apa motivasi intrinsik kamu selama WFH agar pekerjaan selesai dengan cara menyenangkan. Kita juga harus tahu motivasi ekstrinsik yang bisa kamu atur untuk menambah semangat kamu menjalani WFH.

Lalu Bagaimana Motivasi Bekerja Tetap Ada Selama WFH?

1. Buat Jadwal

Jadwal tidak perlu dibuat terlalu detail, yang penting kamu tahu jam berapa kamu akan memulai dan mengakhiri pekerjaanmu.

Misalnya selama WFH, kamu akan bekerja setiap hari Senin sampai Jumat, dimulai dari jam 8 sampai jam 4 jika tidak ada rapat, dengan waktu istirahat makan siang selama 30 menit di jam 12. Berbeda jika ada rapat, kamu baru bisa menyelesaikan pekerjaan pada jam 6 sore. Selama jam bekerja tersebut, kamu harus stand by jika ada panggilan dari atasan atau rekan kantor.

Jadwal seperti ini dapat membantumu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan terhindar dari distraksi pekerjaan. Dengan memiliki jadwal tersendiri, kamu akan mengetahui setiap perkembangan dan proses pekerjaanmu, yang jika terpenuhi dapat meningkatkan kepercayaan diri yang merupakan salah satu motivasi intrinsik.

2. Buat Daftar Pekerjaan

Kamu bisa tetap produktif bekerja selama WFH jika kamu fokus dengan apa yang ingin kamu capai setiap harinya! Buat catatan atau daftar singkat tentang hal apa yang ingin dan harus kamu selesaikan di satu hari. Hal ini dapat membantumu mengetahui sejauh mana pekerjaanmu sudah terselesaikan.

Jika pekerjaan sudah selesai, maka kamu bisa mencoretnya dari daftar. Hal ini akan membuatmu termotivasi secara intrinsik karena aktivitas kecil ini sama dengan kesuksesan kecilmu, dan kamu bisa merasa benar-benar lega karena kerja kerasmu terbayarkan. Kesuksesan kecil tersebut membuat otak kamu melepaskan hormon dopamin yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan motivasi. Ketika dopamin dilepaskan, kamu cenderung ingin mengulang aktivitas lainnya yang berujung kesuksesan lainnya.

Selain itu, mencoret pekerjaan yang sudah selesai akan mengurangi beban pikiran kamu. Ketika kamu sudah tahu bahwa suatu pekerjaan selesai, maka kamu bisa fokus memikirkan pekerjaan yang belum selesai.

3. Batasi Distraksi

Sadari hal apa saja yang dapat mendistraksi kamu di rumah, dan hindari hal-hal tersebut. Contohnya, jika media sosial bisa jadi salah satu distraksi terbesarmu, maka kamu bisa saja menggunakan mode ‘Do Not Disturb’ untuk menonaktifkan notifikasi di handphone-mu. Jika kamu harus bekerja menggunakan browser, ada baiknya untuk memisahkan windows browser untuk bekerja dan membuka sosial media. Contoh lainnya, jika kamu merasa terganggu dengan aktivitas anggota keluarga lainnya di luar kamar, kamu bisa mengatur kamarmu sedemikian rupa agar nyaman untuk bekerja. Hindari bekerja di atas tempat tidur jika itu membuatmu mengantuk. 

Menghindari hal-hal yang mengganggu dapat membuatmu lebih mudah fokus menyelesaikan pekerjaanmu. Otakmu cenderung akan lebih fokus dengan apa yang ada di hadapanmu karena hal itu akan lebih mudah daripada memberi fokus terhadap hal yang harus dicari terlebih dahulu. Dengan mengurangi distraksi, energimu tidak akan terbuang untuk hal tidak penting.

Kamu pun bisa menjadikan semua distraksi tersebut sebagai hadiah bagi dirimu agar dapat termotivasi secara eksternal. Misalnya ketika kamu sudah menyelesaikan pekerjaan, kamu sudah bisa membuka media sosialmu. Bahkan kamu akan merasa lebih senang membuka media sosialmu ketika semua pekerjaan selesai dibandingkan ketika kamu membukanya di sela-sela pekerjaan! Peristiwa ini dinamakan delayed gratification, dimana kamu menunggu atau menunda sesuatu untuk mendapat hasil yang lebih besar (King, 2014).

4. Gerakkan Badanmu!

Duduk dalam waktu yang lama dapat membuat otot-otot badanmu lelah. Luangkan waktu sejenak untuk melakukan aktivitas fisik seperti berjalan keliling rumah atau melakukan peregangan. Cukup dengan melakukannya 5 menit setiap kali pekerjaan-pekerjaan kecilmu selesai. Selain membuat badanmu tidak kaku dan terjaga dari masalah kesehatan, berjalan atau melakukan peregangan akan membantumu merasa lebih segar dan tetap fokus. Penelitian pun menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan terbukti mampu mengurangi stres dan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis pekerja. 

5. Jaga Komunikasi dengan Teman atau Keluarga

WFH bisa membuat dirimu kurang bersemangat dan cenderung merasa kesepian. Jadi, ada baiknya meluangkan waktu untuk mengobrol dengan keluarga di rumah atau teman-temanmu.

Kamu bisa menjadikan hal tersebut sebagai tujuan untuk memotivasi diri sendiri. Contoh, kamu membuat janji untuk menelepon sahabatmu di sore hari setelah semua pekerjaan kalian selesai.

Menjalin komunikasi dengan orang lain sebenarnya juga merupakan motivasi intrinsik yang dimiliki semua orang, lho! Sebagai manusia, kita tentu butuh terhubung dengan orang lain, terutama bagi kamu para extrovert.

Jadi sesibuk apapun kamu selama WFH, usahakan untuk tetap berkomunikasi dengan teman dan keluargamu!

Gaya Kerja Setiap Orang Itu Berbeda

 Lima cara tadi sebenarnya membuat kamu untuk tetap bisa termotivasi baik dari secara intrinsik maupun ekstrinsik. Coba lah satu-persatu dengan perlahan dan rasakan perbedaannya.

Jika kamu merasa WFH memang bukan cara kerja terbaik bagimu, tidak apa-apa, yang penting kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik dan tidak lupa untuk meluangkan waktu bersantai dan beristirahat! Untuk tahu gaya bekerja yang paling sesuai untukmu, kunjungi Dreamtalent dan ikuti tes kepribadiannya!


Sumber:

King, L. A. (2014). The science of psychology: An appreciative view 3rd edition. New York, NY: McGraw-Hill Education.