Ditolak Karena Overqualified? Apa Sih Maksudnya?
Karier | 15 Jun 2023 | By Dreamtalent Blog Writer
Ditolak Karena Overqualified? Apa Sih Maksudnya?

Summary: Secara simple, overqualified memiliki arti bahwa kamu terlalu jago untuk posisi yang kamu lamar. Namun, ternyata banyak objektif yang menjadikan kamu overqualified untuk sebuah posisi atau sebuah pekerjaan, mulai dari jam terbang kamu sudah tinggi hingga kamu overly prepared dalam sebuah wawancara. Menjadi overqualified kadang malah memberikan kendala ketika ingin melamar pekerjaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan takut tidak dapat memenuhi keinginan kamu dan juga takut kamu tidak merasa puas bekerja di perusahaan. 

 

Expectations: Setelah membaca artikel ini, kamu dapat mengenal dan memahami maksud dari karyawan overqualified dan dapat mempertimbangkan beberapa tips mengatasi hingga panduan wawancara untuk kamu yang dianggap overqualified ataupun agar kamu tidak terlihat overqualified.



Pernah gak sih kamu di-ghosting sama perusahaan pas habis kamu melamar? Atau ditolak setelah interview dengan alasan karena kamu “overqualified”?

 

Pasti dari kamu sendiri muncul kebingungan “Hah, masa aku overqualified? Perasaan aku biasa-biasa aja deh.”

 

Overqualified tidak hanya dapat dilihat oleh para HR loh, tapi ada juga ada orang yang saling percaya dirinya berpikir kalau Ia punya pengalaman yang banyak sampai merasa kalau posisi dan jabatannya sekarang kurang tinggi. Dalam arti, dia merasa bahwa diri dia overqualified terhadap pekerjaan yang dia punya sekarang dan menginginkan posisi yang lebih. 

 

Tapi sebentar, mungkin dia lagi kurang rendah hati atau overconfident. Maka dari itu, kamu juga perlu paham nih dengan tanda objektif dari overqualified

 

Overqualified: Apa Sih Maksudnya?

 

Overqualified memiliki arti memiliki pengetahuan, kemampuan, dan / atau pengalaman yang lebih dari yang dibutuhkan.

 

Sebelum kita membahas lebih dalam lagi, pastinya kita perlu mengenal definisi dari overqualified sendiri. 

 

Menurut Cambridge Dictionary, overqualified memiliki arti memiliki pengetahuan, kemampuan, dan / atau pengalaman yang lebih dari yang dibutuhkan. 

 

Sedangkan menurut Forbes, overqualified juga bisa memiliki arti bahwa kamu terlalu berpengalaman, terlalu pintar, dan juga terlalu senior untuk posisi pekerjaan yang kamu inginkan. 

 

Terus kendalanya dimana? Bukannya punya pengalaman yang lebih justru bagus ya? Kan punya skill dan pengetahuan lebih buat kita lebih kompeten?

 

Banyak orang memiliki pemikiran seperti pertanyaan-pertanyaan yang muncul diatas. Mereka berpikir bahwa semakin bagus dan banyaknya pengalaman atau kualifikasi  seseorang maka mereka akan lebih mudah diterima kerja disebuah perusahaan. 

 

Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Kualifikasi memang penting untuk dimiliki seseorang, namun kualifikasi bukanlah segalanya. Walau kamu memiliki kualifikasi yang bagus dan banyak, tapi belum tentu kamu akan mendapatkan pekerjaan itu. 

 

Bisa saja seseorang dengan kualifikasi yang lebih rendah dari kamu justru malah memiliki pekerjaan yang lebih baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang punya kualifikasi tinggi belum tentu memiliki kinerja yang bagus. Maka dari itu mengapa perusahaan terkadang menolak kandidat dengan kualifikasi yang tinggi.

 

Perusahaan Menolak Karyawan Overqualified. Apa Alasannya?

 

Bukan tidak mau memiliki karyawan yang kompeten, tapi perusahaan memiliki alasan tersendiri mengapa mereka jarang mau menerima karyawan overqualified. Berikut ada beberapa alasannya, seperti khawatir karyawan tidak puas hingga takut karyawan tidak bertahan lama.

 

Bukan tidak mau memiliki karyawan yang kompeten, tapi perusahaan memiliki alasan tersendiri mengapa mereka jarang mau menerima karyawan overqualified. Berikut ada beberapa alasannya: 

 

1. Takut Tidak Bertahan Lama

 

Ketika kamu memiliki kualifikasi yang baik, kamu akan dianggap memiliki peluang yang besar untuk diterima di perusahaan lain yang memenuhi kualifikasi kamu. Perusahaan khawatir kamu akan meninggalkan posisi yang kamu duduki sekarang untuk posisi yang lebih tinggi dan yang sesuai dengan kualifikasi kamu.

 

2. Khawatir Mengenai Gaji

 

Ketika kamu memiliki kualifikasi yang lebih, secara otomatis kamu akan mengharapkan gaji yang lebih tinggi yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kamu. Perusahaan khawatir bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan kamu terkait hal gaji dan khawatir kamu tidak merasa puas dengan kompensasi atau benefit yang diberikan, yang akhirnya kembali lagi bisa berujung kepada resignasi

 

3. Kepentingan Jangka Pendek

 

Kamu yang memiliki kualifikasi lebih membuat perusahaan menganggap bahwa kamu tidak memiliki komitmen untuk bekerja dalam jangka panjang. Perusahaan akan melihat bahwa posisi ini hanya sebatas “tempat istirahat” ataupun langkah mundur dalam karier sebelum melompat lebih tinggi. 

 

Apa Sih Yang Buat Kamu Overqualified?

 

Apa sih yang membuat seseorang dicap overqualified? Berikut adalah tanda-tanda atau objektif yang membuat kamu overqualified.

 

  • Kamu melebihi persyaratan kualifikasi posisi yang kamu lamar.

  • Kamu memiliki skill dan kemampuan yang terlalu banyak, hingga karyawan lain tidak dapat menyesuaikan laju kerja.

  • Kamu memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap apa yang datang dari pekerjaan kamu.

 

What Should You Do?

 

Ketika kamu overqualified, kamu dapat melakukan pencegahan dengan melakukan persiapan dengan matang dan kamu juga harus siap menerima tunjangan apa saja yang datang dari posisi tersebut.

 

Apa yang harus kamu lakukan jika kamu dicap overqualified atau kamu merasa kamu sendiri overqualified

 

1. Mencari Pekerjaan Yang Sesuai 

 

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi yang kamu miliki. Hal ini bertujuan agar kamu tetap memiliki peluang besar atas pekerjaan tersebut. 

 

Pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi juga dapat mendorong kamu untuk lebih berkembang. 

 

2. Menyesuaikan CV

 

Menurut The Balance, kamu juga dapat menyesuaikan CV dengan pekerjaan atau posisi yang ingin kamu lamar. Kamu dapat menuliskan pengalaman atau keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu inginkan. 

 

Selain poin-poin diatas, salah satu alasan mengapa HR jarang sekali menerima kandidat overqualified adalah karena takut akan perbedaan budaya dan etos kerja antara kandidat dan tim yang sudah terbentuk. 



Alasan tersebut juga menjadi alasan mengapa kecocokan budaya kerja adalah poin yang penting dalam peningkatan produktivitas dan kualitas kerja karyawan. Maka dari itu, kamu perlu banget buat mengenal budaya kerja kamu sendiri dan juga budaya kerja perusahaan tujuan kamu atau perusahaan tempat kamu bekerja sekarang. 

 

Kamu dapat mengetahui budaya, etos, hingga motivasi kamu dalam bekerja melalui tes psikometri yang dapat kamu temukan melalui Dreamtalent. Dengan itu, kamu dapat lebih mudah dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja maupun dengan rekan dalam team.