12 Pertanyaan Interview Tersulit
Karier | 13 Dec 2019 | By Guest Author
12 Pertanyaan Interview Tersulit

Interview bukanlah interogasi, tapi mereka punya kemiripan: pertanyaan yang sulit dan membingungkan didesain untuk mencari tahu yang sebenarnya tentang dirimu. Bahkan setelah latihan dan persiapan, beberapa pertanyaan interview akan tetap menjadi tantangan.

Berikut ini adalah 12 pertanyaan tersulit yang akan kamu hadapi saat interview. Artikel ini bukanlah sebuah contekan, melainkan panduan untuk membantumu memahami apa yang sebenarnya ditanyai dan mempersiapkan diri untuk menjawabnya dengan lancar, percaya diri — dan paling penting — jujur.

1. Ceritakan tentang dirimu sendiri

Pertanyaan yang sederhana namun menyeramkan ini hampir dapat dijamin muncul di awal setiap interview. Beberapa orang membuat kesalahan dengan menceritakan seluruh hidup mereka atau menjiplak resume. Jadi bagaimana caranya menjawab pertanyaan yang sangat terbuka seperti ini?

umm nevermind

Apa yang sebenarnya ditanyakan oleh interviewer adalah ringkasan tentang dirimu, pendidikan, dan pengalaman. Selain itu, pertanyaan luas ini adalah peluang untuk membahas kelebihanmu dan mengarahkan interview ke arah yang kamu inginkan.

Jawab pertanyaan ini dengan memberikan cerita pendek: mulai dari gambaran besar dan menuju poin spesifik. Pastikan tetap relevan — ceritakan tentang aspek terpenting dari pendidikan dan pekerjaan sebelumnya, sambil menyindir kelebihanmu. Tunjuk poinnya dalam resume-mu saat mencapai topik yang lebih spesifik.

Jangan lupa diri — 1-2 menit sudah cukup untuk menyampaikan ringkasan yang jelas tentang dirimu dan memberi landasan topik untuk diperbesar dalam pertanyaan-pertanyaan berikutnya.

2. Tugas apa yang tidak kamu suka?

Dengan pertanyaan ini, interviewer ingin tahu bagaimana cara kamu bekerja, atau gaya kerja yang paling cocok untukmu dan yang dapat membuatmu lebih produktif. Jika pertanyaannya menanyakan soal negatif (seperti ini), selalu ingat untuk menambahkan sisi positif juga.

Beberapa orang lebih suka aktivitas yang rutin dibanding spontan. Kamu bisa bilang, “Saya kurang suka kejadian yang tiba-tiba karena akan mengganggu rencana yang sudah disusun, tapi saya mulai membiasakan diri.” Dengan cara ini, kamu memberitahu mereka lingkungan yang kurang cocok dan paling cocok untukmu, jadi mereka tahu situasi kerja yang ideal untukmu.

Kamu juga bisa menambahkan bahwa walaupun kamu tidak suka tugas tertentu, kamu tidak keberatan melakukannya jika dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak takut menjejak ke luar zona nyaman.

Pastikan saja kamu tidak mengeluh tentang tugas yang dasar pada pekerjaannya. Tidak lucu jika kamu bilang kamu tidak suka angka-angka dalam interview untuk posisi akuntansi.

3. Apa saja kelemahanmu?

JANGAN bilang kamu perfeksionis. Jawaban itu sudah terlalu sering digunakan dan sudah kehilangan artinya, dan tidak akan menambah bobot dalam jawabanmu.

Ini adalah salah satu pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab karena kamu harus tetap jujur sementara juga tidak merendahkan diri sendiri. Cara yang pintar untuk menjawabnya adalah menyebut kelemahan yang umum dan tidak hakiki dalam pekerjaan, dan tentunya juga dapat menambahkan aspek positif dalam jawabanmu.

Superman and kryptonite.

Contohnya, kalau kamu merasa malas jika ada pekerjaan yang dibawa ke rumah (yang artinya kamu punyai nilai tinggi di work-life balance dalam kuis Dreamtalent), kamu bisa bilang bahwa kamu kurang efektif jika ada pekerjaan yang harus dibawa pulang. Lalu kamu bisa lanjutkan untuk mencegah ini, kamu cenderung menyelesaikan semuanya sebelum hari selesai. Ini adalah contoh cara mengubah kelemahan menjadi kelebihan.

Jika kamu ternyata benar-benar seorang perfeksionis, gunakan kata yang berbeda. Kamu bisa bilang kamu cenderung mengumpulkan terlalu banyak informasi sebelum memulai tugas, atau sesuatu yang mirip itu.

4. Apa kritik tertajam yang pernah kamu terima?

Atau, kritik apa yang paling sering kamu terima? Kedua jenis pertanyaan ini mirip dengan pertanyaan sebelumnya yang menanyai tentang kelemahanmu, namun yang ini membutuhkan jawaban yang lebih dalam: bagaimana cara kamu menghadapi kritik, dan apa yang sedang kamu lakukan untuk memperbaiki diri.

Tentunya akan sulit untuk mengulang kritik tajam di depan interviewer, jadi ambil nafas dan cobalah untuk tetap tenang. Kemampuan untuk menerima kritik (yang konstruktif) secara objektif dan terbuka adalah satu hal yang dicari para interviewer.

Seperti biasa, jangan lupa untuk memutar pertanyaan negatif ini dengan jawaban yang positif. Kamu bisa menyebutkan reaksimu (yang positif) pada kritik, dan langkah-langkah yang kamu ambil untuk memperbaiki isu tersebut dan mengembangkan diri.

5. Apa prestasi terbesarmu?

Pertanyaan ini dapat mengukurmu dalam banyak tingkat. Tentunya, tujuan utamanya adalah untuk mengetahui kemampuan dan pencapaianmu. Interviewer juga dapat mengetahui tentang etika kerjamu — apa yang kamu anggap “prestasi besar”, dan kepribadianmu, seperti kecenderungan untuk menerima kredit — seperti metric Modesty di hasil tes Dreamtalent.

Kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan sedikit storytelling. Mulai dengan mendefinisikan situasi latar belakang, apa yang kamu lakukan, dan hasil kontribusimu yang membuatnya menjadi prestasi yang besar. Pastikan bahwa pengalaman ini masih relevan (bukan dari 20 tahun yang lalu). Cukup jelas, kan?

Tapi, bagaimana jika kamu tidak punya pencapaian, apalagi untuk para fresh grad yang mempunyai pengalaman sedikit atau tidak sama sekali? Tidak masalah. Pencapaian tidak harus mempunyai penghargaan formal atau piagam, dan ada banyak sekali hal-hal sederhana yang dapat dianggap berprestasi.

Rocky Balboa on the Rocky Steps from Rocky (1976).

Mendapatkan nilai bagus itu biasa saja, namun jika dilakukan sambil melakukan kerja sampingan akan menunjukkan bahwa kamu pekerja keras dan dapat mengatur waktu. Memimpin departemen itu bukan hal yang spesial, namun memimpin tim sembari membesarkan anak kembar dan mengejar kuliah adalah prestasi.

6. Ceritakan situasi sulit dalam pekerjaan yang kamu alami

Yang sebenarnya ditanyakan adalah bagaimana kamu bisa melewati kesulitan tersebut. Walaupun pertanyaan ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang kamu anggap “sulit”, interviewer lebih tertarik pada detail tentang solusi yang kamu berikan daripada tentang kesulitan itu sendiri.

Jawaban yang baik akan fokus pada hasil. Setelah memberi penjelasan singkat tentang masalahnya, pastikan kamu memberi lebih banyak detail dalam proses solusi dan selesaikan jawaban dengan hasil kontribusimu. Lebih baik lagi jika kamu memberikan angka atau testimoni dari rekan kerja, pengawas, atau klien.

Jangan juga berlebihan dalam mengeluh tentang masalahnya, menyalahkan orang lain, etc. Ingat, pertanyaan-pertanyaan ini sulit karena mereka mengukur lebih dari satu hal, dan pertanyaan ini dapat memberi tahu interviewer jika kamu lebih akan bekerja menemukan solusi atau melempar kesalahan ke orang lain.

7. Seberapa baik kamu menangani tekanan?

Pertanyaan ini dapat memberi petunjuk bahwa pekerjaan akan membawa banyak tekanan, jadi interviewer lebih tertarik untuk mengetahui jika kamu mampu menerimanya. Dan tentunya, jawaban yang ideal akan menunjukkan bahwa kamu tahan tekanan.

Untuk membuktikan ini, kamu dapat memberi contoh atau skenario dari pengalaman dimana situasi sangat sibuk atau tegang. Lalu, jelaskan proses pikiranmu dan langkah yang kamu ambil untuk tetap tenang dan bekerja di bawah tekanan. Namun, memasang headphone dan mencuek segalanya bukanlah cara penanganan stres yang baik.

Jika kamu merasa kamu kesulitan dengan tekanan, seperti banyak orang lainnya, tetaplah jujur dengan jawabanmu. Seperti biasa, pastikan jawabanmu berakhir dengan nada positif. Contohnya, kamu bisa bilang karena kamu tidak nyaman dengan tugas yang banyak tekanan, kamu cenderung menyelesaikan hal sebelum deadline dan tidak segan meminta bantuan.

8. Berapa bola golf dapat muat dalam ruangan ini?

Trick question! Pertanyaan ini sebenarnya berguna untuk melihat bagaimana caramu menanggapi tekanan dari tantangan yang tiba-tiba datang, mirip seperti pertanyaan sebelumnya. Kamu dan interviewernya juga tidak akan tahu jawabannya, tapi mereka lebih tertarik pada proses pemikiran dan logika kamu daripada bola golf.

Tetap tenang. Tunjukkan bahwa kamu dapat menangani tekanan dengan tenang tanpa panik. Tidak penting berapa bola golf yang menurutmu akan muat, tapi cobalah memberi estimasi yang tepat. Lagipula, pertanyaan ini adalah dimana proses lebih berarti daripada jawabannya.

9. Bagaimana caramu menangani konflik dengan orang lain?

Terjemahan: apakah saya akan suka bekerja dengan kamu? Pertanyaan ini ingin mencari tahu caramu bekerja dengan orang lain, seperti bekerja dalam tim, menanggapi perselisihan pendapat, dan jika kamu akan menjadi kolega yang dapat diajak kerjasama atau anggota tim yang sulit ditangani.

Jika kamu mengikuti interview untuk posisi seperti HR, customer service, atau sales, pertanyaan ini dapat mengganda sebagai asesmen kemampuan karena resolusi konflik atau empati adalah kemampuan esensial dalam pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain.

Pada akhirnya, jawaban yang baik akan menunjukkan keseimbangan antara menghormati orang lain dan membuat keputusan yang terbaik. Seperti biasa, akan sangat membantu jika kamu memberi contoh dari pengalaman sendiri.

10. Bisa jelaskan 3 bulan yang kosong dalam resume kamu?

Apakah kamu melakukan hal yang produktif saat di antara pekerjaan? Bisa dimengerti jika kamu mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan baru atau butuh waktu untuk istirahat. Jika ada keadaan yang di luar kendali seperti masalah medis atau keluarga, jujur saja dan jelaskan.


Interviewer ingin mendengar bagaimana kamu menggunakan waktu luang saat ini. Apakah kamu tetap menjadi produktif dengan mengikuti kelas, melakukan pekerjaan sampingan, atau belajar memulai bisnis sendiri? Mengisi kekosongan dalam resume dengan pengalaman adalah bukti yang baik tentang produktivitasmu.

11. Mengapa kami harus memilih kamu?

Pertanyaan ini biasanya muncul di akhir interview. Apa yang dapat kamu berikan yang tidak bisa diberikan oleh kandidat lain? Mengapa harus perusahaan ini menghabiskan waktu dan sumber daya dengan memilih kamu?

Inilah dimana kamu merangkum kelebihan, potensi, dan bumbu lainnya — pengalaman, keterampilan, dan lain-lain. Sebaiknya jawaban ini disesuaikan untuk menjadi lebih praktikal dan juga membahas persyaratan dan tantangan yang ada dalam deskripsi pekerjaan, dan bagaimana kamu bisa berkontribusi padanya.

Tunjukkan rasa percaya diri dan entusiasme. Pertanyaan ini adalah peluang besar untuk memberikan akhir yang kuat pada interviewmu dan membuat recruiter semakin yakin bahwa kamu adalah pilihan yang tepat.

12. Jika payroll salah hitung dan karyawan mendapatkan gaji yang salah, apa yang akan kamu lakukan?

Pertanyaan berbasis skenario seperti ini mengukur kemampuanmu untuk berpikir cepat dan keterampilan untuk pekerjaan itu sendiri, dalam hal ini untuk posisi payroll. Pastikan bahwa kamu melakukan penelitian pada deskripsi pekerjaan dan sudah latihan sebelumnya, dan kamu akan baik-baik saja.

Kesimpulan

Panduan ini bermaksud sebagai pendamping persiapan interview yang bisa kamu lihat di part 1 dan part 2 dalam artikel. Pertanyaan ini mungkin sulit, namun setelah kamu tahu apa yang sebenarnya ditanya, dan dengan persiapan cukup, kamu dapat menggunakannya untuk membantumu. Good luck!