Alasan Mengapa Highly Sensitive Person Adalah Aset Untuk Tim Anda
Tempat Kerja | 08 Jul 2021 | By Guest Author
Alasan Mengapa Highly Sensitive Person Adalah Aset Untuk Tim Anda

“Jangan terlalu sensitif.”

“Kenapa harus selalu dibawa perasaan?

“Kamu terlalu banyak khawatir.”

Apakah Anda kenal seseorang yang sangat terpengaruh oleh emosi, suara bising, cahaya terang, dan sangat menikmati cita rasa makanan, karya seni, dan momen-momen tertentu?

Dia mungkin tergolong seorang Highly Sensitive Person (HSP).

Orang-orang yang Highly Sensitive, menurut Dr. Elaine Aron, merupakan 20% dari populasi dunia. Menjadi Highly Sensitive berarti mengalami segalanya dengan lebih dalam, baik secara fisik maupun mental.

Seorang HSP:

  • lebih peka akan detail yang tersembunyi
  • mengalami emosi yang lebih kuat
  • lebih mudah kewalahan karenanya

Mereka cenderung salah dipahami dan dipinggirkan dalam dunia kerja, dilihat sebagai “pemalu” atau bahkan “lemah”. Bahkan kata “sensitif” pun memiliki konotasi negatif di banyak budaya.

Walaupun itu, HSP dinilai memiliki kinerja terbaik di tempat kerja.

Menjadi Highly Sensitive adalah pedang yang bermata dua, untuk individu sendiri dan juga perusahaan. Walaupun memiliki tantangan tersendiri, seorang HSP memiliki kekuatan dan potensi yang besar untuk tim Anda.

Sebagai pemimpin, penting untuk memahami HSP dan bagaimana memelihara mereka di dalam tim.

4 kekuatan Highly Sensitive Person bagi perusahaan Anda

1. HSP menyadari hal yang tidak dilihat orang lain

Seorang HSP memiliki otak yang dirancang untuk menjadi jauh lebih perseptif dan sadar akan sekeliling. Ini termasuk tanda-tanda fisik dan juga emosional.

Mereka akan menjadi yang pertama menyadari bahwa seorang anggota tim merasa khawatir, dari bahasa tubuh. Mereka dapat merasakan jika ada nada segan di suara Anda, dan mereka akan sadar jika ada seseorang yang menarik diri dari keramaian.

Ini adalah pertanda kecil yang tidak dapat dilihat kebanyakan orang, tapi seorang HSP dapat merasakan jika ada yang salah dengan anggota tim Anda. Empati ini juga membuat seorang HSP menjadi pemimpin yang baik.

2. HSP cenderung kreatif

HSP meresapi sekelilingnya dengan lebih mendalam dibanding kebanyakan orang. Mereka sangat perhatian dengan detail-detail kecil dan merasakan emosi yang jauh lebih kuat, sehingga memiliki pengalaman yang lebih kaya.

Dengan banyaknya input ini, HSP membutuhkan creative outlet untuk mengekspresikan semua emosi dan pengalaman yang dirasakan. Dan karena mereka jauh lebih perseptif akan hal-hal yang tidak dilihat orang lain, sensitivitas ini memberi sudut pandang baru yang membantu menghasilkan solusi unik akan masalah.

3. HSP memiliki intuisi yang tajam

Dr. Aron, yang juga tergolong Highly Sensitive, menjelaskan bagaimana HSP memiliki intuisi yang “hampir supernatural”. Mereka cenderung tahu akan sesuatu tanpa harus dijelaskan. HSP tampaknya selalu tahu apa yang harus dikatakan atau dilakukan di saat yang tepat.

Ini disebut dengan resonance dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Intuisi yang kuat adalah hasil dari sensitivitas tinggi. HSP banyak mengamati dan mampu melihat pola dan untuk membaca situasi. Inilah mengapa HSP cenderung selalu tahu apa yang harus dilakukan — karena mereka dapat melihat detail yang tidak diperhatikan oleh orang lain.

4. HSP dapat menjadi pemimpin yang baik

Karena HSP mendapatkan banyak sensory input, mereka mengambil waktu untuk memproses informasi ini. Mereka selalu berpikir dengan matang sebelum bertindak, dan ini membuat mereka menjadi calon pemimpin yang baik dengan membuat keputusan yang lebih hati-hati.

HSP juga memiliki empati yang kuat dan sangat peduli akan keadilan dan kesejahteraan semua orang di dalam tim. Sebagai pemimpin, HSP memberi kesempatan anggota tim untuk mengutarakan opini dan akan mempertimbangkan semua masukan dengan serius. Mereka sangat peduli akan pertumbuhan setiap anggota tim, bukan hanya sebagai bawahan, namun sebagai individu.

Cara memelihara Highly Sensitive Person di tim Anda

Balas empati yang diberikan

Karena HSP dapat menjadi kewalahan dengan hal dianggap normal oleh orang lain, penting untuk memahami dan memenuhi kebutuhan mereka.

HSP paling sesuai berada di lingkungan yang rendah stimulasi, dimana mereka memiliki waktu dan ketenangan untuk memproses segala yang dialami. Waktu menyendiri atau tempat kerja yang tidak berisik hanyalah beberapa hal yang membantu HSP menjadi lebih nyaman di tempat kerja.

Namun tidak semua HSP adalah sama. Seperti semua orang, mereka adalah individu yang memiliki kepribadian unik. Ajak bicara, pahami apa yang mereka butuhkan dan apa sumber stres yang mereka miliki untuk membantu meringankannya.

Beri feedback dengan halus

HSP menganggap feedback dengan sangat serius. Jika menurut Anda kritik terasa pedas, lebih lagi bagi seorang HSP. Namun, tentunya feedback adalah keharusan untuk berkembang di dalam karier. Jadi, bagaimana sebaiknya memberi feedback untuk seorang HSP?

Lakukanlah dengan compassion. Fokus memberikan kritik konstruktif dengan cara yang positif. HSP menganggap setiap kata dengan serius, jadi hindari mengatakan hal yang tidak dimaksud, agar membantu mereka fokus pada solusi.

Bangun budaya perusahaan yang positif

Budaya perusahaan adalah hal yang selalu penting, dan terlebih lagi untuk para HSP. Mereka akan menjadi yang pertama untuk menyadari jika budaya perusahaan menjadi toxic, dan mereka juga akan menjadi yang pertama untuk pergi.

HSP bertindak sebagai indikator awal akan kesehatan budaya perusahaan Anda. Ketika mereka mendeteksi ada yang salah, itu adalah pertanda budaya Anda perlu perhatian.

HSP juga akan menjadi paling sukses di dalam budaya yang positif dan suportif. Di sana, psychological safety memperbolehkannya menggunakan kelebihan mereka untuk menjadi aset bagi tim Anda.

Sebagai pemimpin, penting bagi Anda untuk memahami HSP dan juga budaya perusahaan. Psychometric assessment oleh Dreamtalent membantu Anda mengerti talent dan budaya hingga di tingkat psikologis untuk membangun lingkungan yang positif dan mendukung HSP untuk menyadari potensi mereka.