Bos Demanding & Manipulatif: Apa Itu Toxic Leadership?
Tempat Kerja | 22 Feb 2023 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Bos Demanding & Manipulatif: Apa Itu Toxic Leadership?

Summary. Toxic leadership adalah sikap, perilaku, dan motivasi pemimpin yang berpusat pada dirinya sendiri sehingga memberikan dampak buruk kepada karyawan dan perusahaan. Contoh perilaku toxic leadership adalah sikap manipulatif, penindasan karyawan, demanding pekerjaan yang tidak realistis, tendensi menyalahkan orang lain, dan lain sebagainya. Toxic leadership berpotensi menurunkan kinerja, produktivitas, serta kesejahteraan karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat meminimalisir dampak toxic leadership dengan meninjau kembali kinerja dan kepribadian seorang leader.

 

Expectation. Setelah membaca artikel ini Anda dapat mengetahui makna dan bahaya toxic leadership pada perusahaan. 



Tidak jarang kecemasan terlintas di benak Anda, saat ketidakpastian bisnis perusahaan kian meningkat akibat ancaman resesi ekonomi. Namun ternyata masalah tidak hanya berhenti disitu, keluhan karyawan terhadap tuntutan atasan seringkali juga menimbulkan konflik perusahaan. 

 

Atasan atau bos yang dinilai demanding, menuntut karyawan tanpa pengarahan dan memberikan target kerja yang tidak realistis. Tentu masalah ini akan semakin menambah beban dan hambatan perusahaan.

 

Atasan atau bos yang dinilai demanding, menuntut karyawan tanpa pengarahan dan memberikan target kerja yang tidak realistis. Tentu masalah ini akan semakin menambah beban dan hambatan perusahaan.

 

Belum lagi ketika seorang leader atau pimpinan tidak bisa memberikan solusi saat situasi perusahaan semakin buruk. Lebih parahnya ketika seorang leader justru melimpahkan kesalahan kerja pada karyawannya. 

 

Apabila kondisi di atas benar-benar terjadi, maka bisa jadi sinyal toxic leadership tengah mengintai perusahaan Anda. 

 

Toxic menjadi istilah yang cukup tren di kalangan masyarakat untuk melabeli sesuatu hal yang buruk. Namun, jika hanya karena atasan atau bos yang tidak kompeten, hal tersebut belum tentu menandakan toxic leadership. 

Apa Itu Toxic Leadership?

 

Menurut definisi United State Army dikutip dari Forbestoxic leadership adalah sikap, motivasi, dan perilaku seorang pemimpin yang berpusat pada dirinya sendiri sehingga berdampak buruk pada bawahan, karyawan, dan perusahaan. Berikut adalah ciri-ciri seorang toxic leader:

 

Toxic leadership berdampak pada penurunan kinerja, kepuasan kerja, serta dedikasi karyawan terhadap perusahaan. Toxic leader akan memberikan pengaruh psikologis karyawan seperti rasa kecemasan, takut, dan stres.

 

  • Menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan pribadi seperti melakukan korupsi, sabotase, manipulasi, dan tindakan ilegal lainnya.

  • Bersikap demanding atau menuntut paksa karyawan untuk melakukan pekerjaan yang tidak realistis. 

  • Menciptakan konflik perusahaan yang berdampak pada emosional karyawan seperti menyalahkan masalah kerja hanya pada karyawan dan tidak berperilaku adil. 

  • Mengkritik berlebihan, merendahkan kinerja tim, hingga melakukan penindasan terhadap karyawan.

  • Berperilaku mengintimidasi dan menggunakan rasa takut sebagai bentuk motivasi. 

  • Menolak keras terhadap kritik dan saran.

Toxic Leadership Leads To A Toxic Work Culture

 

“Toxic bosses aren’t just bad for employees, they’re damaging to a company’s entire culture.” 

-Amy Morin, Psychotherapist

 

Toxic leadership berdampak pada penurunan kinerja, kepuasan kerja, serta dedikasi karyawan terhadap perusahaan. Toxic leader akan memberikan pengaruh psikologis karyawan seperti rasa kecemasan, takut, dan stres.

 

Ketika bos atau atasan yang toxic akan menghasilkan budaya kerja dan lingkungan yang toxic. Karyawan yang kehilangan rasa aman untuk bekerja dan pemimpin yang semena-mena bagaikan konflik lingkaran setan dan keputusasaan perusahaan.

 

Ketika bos atau atasan bersikap toxic, maka hal ini juga akan berpotensi menghasilkan budaya dan lingkungan kerja yang toxic. Karyawan yang kehilangan rasa aman untuk bekerja dan pemimpin yang semena-mena bagaikan lingkaran setan dan konflik keputusasaan perusahaan. 

 

Lebih jauh lagi, toxic leadership akan mempengaruhi produktivitas perusahaan sehingga berpotensi pada kerugian baik secara moral maupun material. Kebangkrutan pun bisa jadi ancaman. 

What Can Companies Do?

Walaupun toxic leadership menjadi salah satu realita kehidupan perusahaan, namun bukan berarti hal tersebut tidak dapat diantisipasi. Perusahaan dapat mengambil tindakan proaktif dengan meninjau kembali kinerja atasan, manajer, atau pemimpin perusahaan. 

 

Mendeteksi seseorang yang bermasalah dan bersifat destruktif memang tidaklah mudah. Tidak jarang toxic leader cukup piawai dalam memanipulasi perubahan perilaku mereka dalam jangka pendek sebagai sebuah perbaikan. 

 

Namun, perusahaan dapat melakukan tes psikometri untuk menilai kepribadian dan karakter leader perusahaan. Tes psikometri adalah penilaian yang digunakan secara objektif untuk melihat kecenderungan psikologis, mengukur sifat kepribadian, bakat, dan gaya perilaku individu. 

 

Namun, perusahaan dapat melakukan tes psikometri secara berkala untuk menilai kepribadian dan karakter leader perusahaan. Seperti alat tes psikometri yang ada di Dreamtalent, terdapat fitur assessment VIPS+ salah satunya indikator risk factors untuk menganalisa potensi perilaku toxic leadership.


Seperti tes psikometri yang ada di Dreamtalent, terdapat fitur assessment VIPS+ salah satunya indikator risk factors untuk menganalisa potensi perilaku toxic leadership. Dengan mengidentifikasi risk factors seorang leader, perusahaan dapat mengelola toxic leadership serta meminimalisir dampak buruk terhadap kinerja, produktivitas, dan lingkungan kerja perusahaan.