Work Life Balance: Pusat Perkembangan Perusahaan
Tempat Kerja | 30 Sep 2022 | By Yehezkiel Faoma Taslim
Work Life Balance: Pusat Perkembangan Perusahaan

Summary. Masih banyak perusahaan yang menerapkan sistem over work di kantor, alasannya karena ada target yang harus diraih. Padahal untuk mencapai target dengan baik, ada pengaruhnya dari sistem work life balance itu sendiri. Apa itu work life balance? Dan mengapa work life balance sangat penting untuk perusahaan? Anda bisa menerapkan sistem work life balance dimulai dengan memberikan waktu fleksibel dan rasa percaya terhadap karyawan, serta membuat pedoman dan akuntabilitas.

Expectations. Setelah membaca ini, diharapkan dapat mengetahui lebih jauh pentingnya work life balance bagi karyawan untuk kebaikan perusahaan Anda.

 

Anda mungkin sering melihat perusahaan dengan tingkat kepuasan dan retention rates karyawan yang tinggi, tetapi bagaimana mereka sampai ke tingkat itu? Berdiskusi mengenai langkah yang diambil, hingga struggle yang mereka hadapi, Anda perlu menetapkan identitas, branding, dan misi perusahaan.

Pada titik ini Anda harus memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana bisnis Anda bekerja, dan tipe orang seperti apa yang Anda inginkan untuk membuat perubahan sesuai keinginan, dan kebutuhan Anda. Setelah itu diatur, perlu untuk membuat karyawan Anda senang dengan pekerjaan mereka. Salah satu caranya adalah melalui sistem kerja yang work life balance.

Apa itu work life balance?

Kamus Cambridge mendefinisikan work life balance sebagai jumlah waktu yang dihabiskan untuk melakukan pekerjaan, sebanding dengan jumlah waktu yang dihabiskan bersama keluarga, dan hal-hal yang disukai.

 

Seperti yang didefinisikan oleh Forbes, work life balance adalah salah satu komponen terpenting dari lingkungan kerja yang sehat. Publikasi lebih lanjut menjelaskan work life balance sebagai hal yang penting untuk mengurangi stres, dan mencegah kelelahan di tempat kerja.

 

Clutterbuck juga mendefinisikan work life balance sebagai keadaan keseimbangan di mana tuntutan kehidupan pribadi, profesional, dan keluarga adalah setara. Selain itu, work life balance terdiri dari pengaturan kerja fleksibel yang memungkinkan karyawan untuk melaksanakan program, dan praktik kehidupan lainnya.

 

Istilah apapun yang Anda gunakan, kenyataannya semua itu  menggambarkan upaya mendasar Anda untuk mengelola berbagai tanggung jawab dan tujuan. Sementara, integrasi kehidupan kerja mungkin memberi Anda kerangka kerja yang lebih holistik, untuk memahami bagaimana mengelola berbagai tanggung jawab Anda.

 

Salah satu alasan untuk fokus pada work-life balance adalah kebahagiaan, produktivitas, dan keterlibatan. Kenyataannya, setiap manusia membutuhkan waktu di luar pekerjaan untuk berpartisipasi dalam kehidupannya, seperti keluarga, kegiatan masyarakat, dan memelihara persahabatan.

Mengapa work life balance penting?

Salah satu alasan untuk fokus pada work life balance adalah kebahagiaan, produktivitas, dan keterlibatan. Kenyataannya, setiap manusia membutuhkan waktu di luar pekerjaan untuk berpartisipasi dalam kehidupannya, seperti keluarga, kegiatan masyarakat, dan memelihara persahabatan.



Mengabaikan work life balance akan mengurangi produktivitas.



Baik employee maupun employer membutuhkan pendekatan yang fleksibel untuk keseimbangan kehidupan kerja, karena mencapai work life balance yang baik sangat penting. Ketika pekerja bahagia dan merasa seimbang, mereka akan lebih produktif, tidak mudah sakit, dan lebih mungkin untuk bertahan dalam pekerjaan mereka.

Cara menerapkan work life balance di perusahaan

Bagi beberapa perusahaan memiliki kesulitan untuk mengatur sistem work life balance, apalagi jika ada target yang harus diraih dalam jangka waktu yang pendek. Namun, Anda bisa mencoba dengan cara sebagai berikut:

 

Menurut State of Remote Work 2021 Owl Labs mengungkapkan bahwa hanya 29% karyawan yang ingin berada di kantor dengan waktu penuh, dan 1/4 responden akanberhenti dari pekerjaan mereka jika tidak dapat lagi bekerja dari jarak jauh setelah pandemi.

1. Memberikan waktu kerja yang fleksibel

Menurut State of Remote Work 2021 Owl Labs mengungkapkan bahwa hanya 29% karyawan yang ingin berada di kantor dengan waktu penuh, dan 1 dari 4 responden akan berhenti dari pekerjaan mereka jika tidak dapat lagi bekerja dari jarak jauh setelah pandemi.

2. Memberikan rasa percaya terhadap karyawan

Penelitian dari Claremont Graduate University menunjukkan bahwa karyawan yang merasa dipercaya oleh atasan akan merasa lebih bahagia, tidak mudah stres, lebih produktif, loyal, dan kolaboratif.

3. Membuat pedoman dan akuntabilitas

Anda harus menetapkan harapan yang jelas seputar hasil kerja apa yang diharapkan dari karyawan. Jika Anda menawarkan jam kerja yang fleksibel kepada karyawan, ekspektasi yang jelas akan membantu karyawan merencanakan bagaimana menyelesaikan segala sesuatu sesuai jadwal mereka.


Meskipun begitu, perlu adanya kecocokan antara karyawan dan budaya kerja perusahaan. Namun kenyataannya tidak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk akhirnya bertemu dengan kandidat yang diharapkan, maka dari itu Dreamtalent hadir sebagai wadah untuk membantu Anda menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.