Cegah Pelecehan Seksual Mulai dari Budaya Kerja
Tempat Kerja | 22 Aug 2023 | By Dreamtalent Blog Writer
Cegah Pelecehan Seksual Mulai dari Budaya Kerja

Summary: Butuh kesadaran bersama dan partisipasi dari berbagai pihak di perusahaan supaya terciptanya tempat kerja yang aman dan nyaman dari pelecehan dan kekerasan seksual bagi seluruh karyawan.

 

Expectations: Setelah membaca artikel ini, Anda sebagai HR dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi seluruh karyawan Anda dengan memahami cara membangun budaya kerja untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual di perusahaan Anda.

 

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh  International Labour Organization (ILO) pada tahun 2022 menyebutkan bahwa ada sebanyak 70,81% dari total 1.175 responden yang menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di dunia kerja di Indonesia selama tahun 2020-2022. Pelecehan dan kekerasan seksual tersebut paling banyak terjadi di dalam kantor/ruangan kerja. Namun, ada juga yang terjadi secara daring ataupun di luar kantor.

 

Selain itu, dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh American Sociological Review (2012) menunjukan bahwa terdapat 58% wanita dan 37% pria dari 522 pekerja melaporkan mengalami beberapa tingkat pelecehan seksual.

 

Berdasarkan kedua penelitian tersebut, hal ini menandakan bahwa siapapun bisa mengalami kekerasan dan pelecehan seksual di mana pun, bahkan di lingkungan formal seperti tempat kerja pun bisa terjadi.

“Pelecehan seksual dan kekerasan seksual tak pandang gender dan tempat.”

 

Kenapa Takut Untuk Melaporkan Pelecehan Seksual?

 

Korban kekerasan dan pelecehan seksual di kantor takut untuk melapor karena khawatir HR dan perusahaan tidak percaya dan tidak akan melakukan tindakan apa-apa.

 

Berdasarkan survei dari ILO sebelumnya, ada 45,61% korban yang enggan untuk melapor karena menganggap HR ataupun perusahaan tidak akan melakukan hal apa-apa terkait masalah tersebut. Selain itu, baik korban maupun saksi masih banyak yang tidak berani melapor karena berpikir . bahwa hal tersebut akan mengancam kariernya dan tak ada orang yang percaya mengenai apa yang sebenarnya terjadi. 

 

Ini tandanya bahwa masih banyak perusahaan yang kurang memperhatikan dan merespon dengan baik mengenai keluhan kasus pelecehan atau kekerasan yang terjadi di tempat kerja sehingga banyak karyawan yang tidak percaya dan berani untuk speak up mengenai hal tersebut.

 

“Melaporkan pelecehan dan kekerasan seksual di kantor seharusnya tidak mengancam pekerjaan atau bahkan membunuh karier korban.”

 

6 Cara Efektif Mencegah Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

 

5 Cara Efektif Mencegah Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

 

Kekerasan dan pelecehan seksual ini tidak hanya mempengaruhi fisik dan mental korban saja, melainkan juga perusahaan juga terkena dampaknya. Misalnya, karyawan yang fokusnya terganggu sehingga menjadi tidak produktif dan mempengaruhi hasil kinerjanya.

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menciptakan budaya kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawannya,

 

Dengan menyusun berbagai strategi untuk menangani pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual, perusahaan dapat secara efektif mengurangi potensi pelecehan dan memastikan tempat kerja yang aman dan bebas dari pelecehan bagi semua orang. Berikut adalah enam solusi untuk mencegah pelecehan seksual di tempat kerja agar para karyawan merasa aman dan mendapat dukungan setiap hari.

 

1. Membuat Kebijakan Secara Detail & Tegas

Sangat penting bagi perusahaan untuk membuat kebijakan terkait kekerasan dan pelecehan seksual di  perusahaan mereka. Beberapa pertanyaan berikut ini dapat membantu Anda beserta tim dalam menyusun kebijakan tersebut.

  • Apa saja jenis-jenis perilaku yang tidak akan ditoleransi di tempat kerja?

  • Kepada siapa karyawan dapat mengadukan keluhan?

  • Bagaimana cara melaporkan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di kantor?

  • Bagaimana prosedur investigasi dalam menyelesaikan kasus tersebut?

  • Apa sanksi yang akan didapatkan bagi setiap karyawan yang melanggar kebijakan?

 

Siapapun orangnya dan apapun posisinya di perusahaan. perusahaan harus bisa memberikan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan dan pelecehan seksual. Misalnya dengan melakukan pemecatan bagi siapapun yang melanggar kebijakan tersebut.

 

Selain itu, Anda bisa membuat semacam buku panduan khusus untuk seluruh karyawan Anda mengenai hal ini.

 

2. Mengedukasi Seluruh Karyawan

Setelah menyusun kebijakan mengenai kekerasan dan pelecehan seksual, perusahaan harus sering mengedukasi kebijakan-kebijakan tersebut kepada seluruh bagian perusahaan mulai dari petinggi, manjer, dan staf setiap divisi. Kebijakan tersebut tidak hanya disampaikan pada saat onboarding atau proses pelatihan tahunan saja, tetapi juga sepanjang tahun dalam pertemuan semua karyawan dan tim yang lebih kecil dalam komunikasi internal perusahaan. 

 

Perusahaan juga harus menyertakan pernyataan yang kuat dan tegas bahwa pencegahan pelecehan seksual merupakan prioritas tinggi bagi perusahaan. Dengan membuat kebijakan khusus dan mengadakan pelatihan pencegahan seksual, hal ini akan menunjukan jika perusahaan benar-benar menanggapi isu tersebut dengan serius.

 

3. Pentingnya Partisipasi Dari Petinggi Perusahaan

Komunikasi ini akan semakin efektif jika disampaikan dari para pemimpin di seluruh bagian perusahaan, lebih baik lagi dari para pimpinan tertinggi (CEO), dan bukan hanya dari bagian SDM saja. Para pemimpin perusahaan harus menyampaikan secara langsung bahwa pelatihan pencegahan pelecehan seksual merupakan prioritas utama dan  perusahaan akan menanggapi isu tersebut dengan serius. 

 

Hal tersebut akan menggerakan para manajer dan karyawan sehingga mereka akan mengikutinya. Mengapa? Hal ini dikarenakan karyawan sangat menyadari apa yang dilakukan oleh para pemimpinnya. Jadi, sangat penting bagi para pemimpin untuk berpartisipasi dengan menyampaikan pesan yang tepat karena karyawan akan mengamati bagaimana sikap dan cara perusahaan menangani isu kekerasan dan pelecehan seksual.

 

4. Rahasiakan Identitas dan Pengaduan

Hal yang sangat penting untuk perusahaan lakukan adalah memberikan perlindungan kepada korban atau penyintas beserta saksi, baik itu secara fisik maupun psikologis karena seringkali mendapatkan ancaman.

 

Perusahaan perlu memberikan dukungan dengan menjamin kerahasiaan identitas dan keluhan atau pengaduan dari korban dan saksi supaya tetap dapat bekerja dengan aman, nyaman, dan lancar.

 

Selain itu, para korban atau penyintas pelecehan dan kekerasan seksual tidak terlalu percaya dengan keadilan hukum. Maka dari itu, meskipun korban telah melapor, perusahaan harus bisa menghargai pilihan sang korban jika tidak ingin menindaklanjuti kasus tersebut.

 

5. Menyediakan Media Diskusi

Seringkali pelecehan seksual tidak diketahui atau tidak dilaporkan karena korban atau saksi takut akan penolakan karena tidak ada yang percaya atau tidak adanya tindakan dari pihak terkait. Salah satu cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan berfokus pada menumbuhkan kepercayaan di dalam perusahaan Anda dan budaya "speak up".

 

Perusahaan dapat menyediakan semacam forum feedback dua arah. Ketika hal ini terjadi, karyawan akan belajar bahwa suara mereka penting dan lebih mungkin untuk membela dan menyuarakan diri mereka sendiri atau orang lain.

 

6. Evaluasi Kebijakan Dengan Grup Diskusi Anonim

Ketika keluhan disampaikan, investigasi dan pengambilan tindakan harus dilakukan, perusahaan juga harus mengevaluasi kebijakan pelecehan tersebut secara teratur setiap tahunnya

 

Adakan rapat atau evaluasi di tingkat departemen dan perusahaan dengan melibatkan kelompok-kelompok sukarelawan untuk membicarakan secara anonim tentang bagaimana kinerja perusahaan dalam menangani keluhan pada satu tahun terakhir dan memberikan masukan-masukan untuk memperbaiki hal tersebut. Hal ini akan menghilangkan stigma, menunjukkan kepada semua orang bahwa perusahaan serius dan menciptakan proses perbaikan secara terus menerus.

 

Jangan Sampai Salah Rekrut Karyawan

Ada salah satu pencegahan dini yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah terjadi kekerasan dan pelecehan seksual di tempat kerja, yaitu dengan mengenali kepribadian dan sifat dari tiap kandidat yang melamar.

 

Dengan melakukan proses rekrutmen yang tepat, Anda dapat mendeteksi karyawan toxic atau karyawan yang memiliki kemungkinan bermasalah atau problematic di tempat kerja.


Anda bisa melakukan assessment yang ada di Dreamtalent yang sudah terbukti secara ilmiah dan dapat membantu Anda mendeteksi kandidat toxic sedari dini dan mengurangi resiko buruk ke dalam budaya perusahaan Anda.