Apakah Aku Butuh Internship? (Part 1)
Karier | 13 Dec 2019 | By Guest Author
Apakah Aku Butuh Internship? (Part 1)

Ya.

Bagi yang belum tahu, internship (atau magang) adalah cara yang baik dan lumayan seru untuk menghabiskan liburan semester untuk mendapatkan paparan, pengalaman, dan memanfaatkan kehidupan mahasiswamu dengan sepenuhnya.

Tapi jika menurut kamu internship itu hanyalah buang-buang waktu dan lebih mending tinggal di rumah, main game, dan tidur jam 4 pagi, coba pikir lagi.


Membayangkan harus bekerja mungkin agak seram terutama untuk para murid dan/atau fresh grad dengan pengalaman yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, namun percayalah bahwa internship with worth it. Di part 1 dalam series internship ini, kita akan menjawab pertanyaan mengapa kamu butuh internship dan bagaimana cara mendapatkannya.

Mengapa harus mengikuti internship?

1. Mengisi resume

Kebanyakan fresh grad kesulitan untuk mengisi resume lebih dari setengah halaman. Karena kosong. Tidak ada yang dapat dimasukkan kecuali gelar dan (seharusnya) beberapa aktivitas ekstrakurikuler yang pantas. Tentunya ada yang dapat dilakukan untuk mengisi resume?

Internship adalah jawabannya. Dengan itu, kamu dapat mengisi bagian “Pengalaman” dalam resume yang akan sangat membantu dalam proses job hunting nantinya. Terutama ketika perusahaan lebih peduli tentang apa yang kamu bisa lakukan daripada nilai yang kamu dapat, mengikuti internship adalah cara untuk menonjol di antara job seeker lainnya.

2. Bertemu orang-orang menarik

Biasanya yang penting bukanlah apa yang kamu tahu, tapi siapa yang kamu tahu. Mengikuti internship akan memperluas network kamu, dan networking akan membuka sangat banyak pintu menuju peluang, maupun pekerjaan, ide, partner bisnis, teman baru, dan lainnya.

Minimalnya, mengikuti internship juga dapat membantumu mengisi bagian “Referensi” dalam resume kamu dengan manajer atau rekan kerja yang sudah mengalami bekerja denganmu. Tentunya, kamu hanya dapat menggunakan informasi mereka setelah sudah kenal — selanjutnya dibahas di bawah.

3. Dapat duit

Salah satu hal yang paling membuat internship menarik adalah kamu akan digaji. Apa lagi cara yang lebih baik untuk menghabiskan libur semester dengan mendapatkan pengalaman dan uang? Jika kamu hanya ingin mencari uang, pekerjaan paruh waktu seperti barista saja akan cukup. Tapi jika kamu ingin belajar, terpapar dengan industri, dan mendapatkan pengalaman kerja, internship adalah jawabannya.

Tetapi ada juga banyak internship yang tidak dibayar. Biasanya, pengalaman dan networking saja sudah cukup untuk mengorbankan gaji, tapi tetap pikirkan dan pretimbangkan jika setimpal, atau untuk menunggu kesempatan internship yang dibayar nantinya.

4. Keluar dari zona nyaman

Kamu tidak punya pengetahuan sama sekali tentang bekekrja dalam sebuah kantor dan tiba-tiba kamu diberikan meja, laptop, dan tugas. Tidak akan ada yang memegang tanganmu dan kamu ditinggal untuk berjuang sendirian. Tentunya menakutkan dan membuat tinggal di rumah dan main game terlihat lebih menarik.

Magang itu mirip pergi ke gym atau makan sayur.

Tapi keluar dari zona nyaman adalah alasan mengapa kamu harus ikut internship. Cepat atau lambat, kamu akan masuk ke dalam kehidupan kerja dan kamu tetap harus membiasakan diri nantinya. Konsepnya mirip seperti pergi ke gym atau makan sayur: sakit-sakit dahulu, senang-senang kemudian. Lebih baik membiasakan diri sekarang agar nanti saat kerja kamu sudah terbiasa.

Bagaimana caranya mendapatkan internship?

1. Lamar dari awal

Perusahaan, terutama yang besar, membutuhkan banyak waktu untuk memproses lamaran. Perusahaan yang paling lambat dapat membutuhkan lebih dari satu bulan hanya untuk memproses kandidat maju ke tahap interview berikutnya.

Karena ini, perusahaan biasanya membuka lowongan bahkan 8 bulan sebelum internship mulai. Jika kamu ingin internship di akhir semester, kamu sudah bisa mulai mengirim lamaran saat semester mulai. Lalu, jika kamu melamar dari awal, kamu tidak harus merasa dikejar-kejar deadline aplikasi.

2. Kirim banyak lamaran

Jangan hanya bergantung pada satu perusahaan tujuan. Walaupun kamu sudah menemukan satu peluang internship di perusahaan yang bagus dan bayaran yang cukup, bukan artinya kamu harus membatasi diri dengan lamaran itu saja — tidak ada jaminan kamu akan mendapatkannya.

Don’t put all your eggs in one basket.

Mendapatkan internship itu kompetitif. Kemungkinan besar ada puluhan orang lain yang melamar ke posisi yang kamu inginkan. Gunakan waktu untuk mengevaluasi dan melamar ke peluang internship yang cocok denganmu. Jangan menyebarkan resume dengan buta dan buang-buang waktu. Lamarlah pada lowongan yang relevan dengan jurusanmu dan memungkinkan (i.e. bukan di sisi lain di dunia).

Lakukan ini, lalu follow up jika satu minggu belum ada balasan. Jika tetap belum ada balasan, setidaknya kamu sudah mencoba. Tapi dengan volume lamaran yang kamu kirim, akan ada lebih banyak kesempatan untuk mendapat balasan.

3. Pergi ke departemen karier

Kebanyakan universitas mempunyai departemen karier tersendiri. Ini adalah orang-orang yang meng-spam emailmu dengan lowongan pekerjaan atau internship, mengundang perusahaan untuk career fair di kampus, dan hal lainnya untuk membantu murid mendapatkan pekerjaan. Kunjungi mereka dan cari tahu bagaimana mereka dapat membantu kamu menemukan internship yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu.

4. Ngobrol dengan profesor

Untuk mengisi referensi dalam resume sebelum mendapatkan internship, coba tanya salah satu profesor. Tentunya, profesor ini harus seseorang yang kamu kenal dengan cukup baik, dan kamu seharusnya mengikuti kelasnya dengan baik. Itu adalah premis yang sesuai untuk meminta kesediaan profesor untuk menjadi referensimu.

Profesormu juga dapat memberi jalur untuk internship atau bahkan alternatifnya. Mungkin mereka mempunyai koneksi dalam perusahaan, atau mereka mempunyai proyek sendiri dan butuh bantuanmu.

5. Ikuti career fair

Departemen karier di universitas biasanya akan mengatur career fair di kampus, jadi apa lagi yang ditunggu? Jika tidak, kamu masih bisa ikut career fair di luar universitas. Ini adalah peluang emas untuk langsung berbicara dengan recruiter untuk mengenali perusahaan mereka, dan juga memperkenalkan diri secara langsung.

Kalau belum, silahkan baca artikel kami tentang tips sukses di career fair.

6. Buat online presence jadi profesional

Online presence dapat mempunyai dampak sebesar bagaimana kamu berpakaian saat interview. Profil LinkedIn dan portofolio online yang profesional akan mirip seperti kemeja dan dasi, sementara profil tanpa foto dan penuh salah pengejaan mirip seperti datang interview terlambat.

Untuk melamar internship, pekerjaan full-time, dan tujuan profesional lainnya, memelihara online presence yang kuat adalah hal yang penting dan sangat berguna.

7. Kustomisasi resume

Saat membuat resume, pastikan kamu memberi sentuhan personalisasi sebelum mengirimnya untuk lamaran. Tentunya akan menambah tugas, apalagi jika kamu melamar banyak lowongan yang berbeda, namun menyesuaikan resume dan mencocokkannya dengan deskripsi pekerjaan akan sepadan dengan waktu dan usaha.

Mengkustomisasi resume dapat semudah menggunakan deskripsi pekerjaan untuk memperkuat lamaranmu. Jika mereka menginginkan keterampilan dalam keuangan, masukkan nilai dalam pelajaran yang relevan dan tinggalkan saja marketing. Spesialisasi dapat membantu resumemu lebih fokus pada kelebihan tertentu yang paling relevan pada posisi internship.

8. Persiapkan diri untuk interview

Setelah usahamu dalam mengirim lamaran sudah berbuah dalam bentuk undangan interview, pastikan kamu sudah siap. Jika kamu mahasiswa, kemungkinan besar ini adalah interview pertamamu. Interviewers juga akan mempertimbangkan fakta ini, tapi bukan artinya kamu bisa malas-malasan dan improvisasi. Jadi panggil temanmu dan latihan bersama.

Apa selanjutnya?

Part 1 ini membahas tips dan panduan cara mendapatkan internship, dan ini hanyalah setengah dari perjuangan. Baca terus ke part 2 untuk mengetahui bagaimana kamu bisa memanfaatkan (dan bertahan hidup di) pengalaman internshipmu.